TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menurun tipis di sesi pertama perdagangan hari ini, 13 Juli 2021. IHSG menutup sesi di level 6.071 atau 0,12 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.078.
"Meski IHSG melemah, arus masuk investor asing ke pasar saham Indonesia masih tampak di sesi pertama perdagangan hari ini," kata Analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis Selasa, 13 Juli 2021.
Dia mengatakan hal itu terlihat dari nilai beli bersih di seluruh pasar pada akhir sesi pertama hari ini yang mencapai Rp 60,9 miliar.
Sebanyak 177 saham menguat, 307 melemah, dan 158 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,8 triliun.
Dua dari tiga teratas saham yang paling laku diborong investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini diisi oleh saham emiten pertambangan, Aneka Tambang (ANTM) (Rp 34.miliar) dan Vale Indonesia (INCO) (Rp 20,7 miliar). Saham produsen mie instan Indomie, Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) melengkapi tiga teratas tersebut dengan nilai net buy asing sebesar Rp 24,6 miliar.
Sementara itu, saham Bank BCA(BBCA) menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell mencapai Rp 36,9 miliar, disusul oleh TLKM (Rp 27,4 miliar) dan TCPI (Rp 15,7 miliar).
Indeks sektoral yang menguat paling kencang di sesi pertama hari ini adalah indeks sektor konsumer non-cyclical (IDXNONCYC) yang menguat +0,5 persen, didorong antara lain oleh sejumlah emiten sawit, seperti UNSP (+6,6 persen), FAPA (+4,1 persen), dan TAPG (+2,9 persen). Menurutnya, sektor sawit belakangan memang mendapat sentimen yang cukup bagus dari tren positif harga sawit belakangan ini.
Sementara indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) yang menguat paling tinggi di sesi perdagangan kemarin, justru menjadi salah satu indeks sektoral yang melemah paling dalam hari ini (-0,9 persen). Sejumlah saham yang kemarin menjadi pendorong indeks ini memang memerah di sesi pertama hari ini, seperti BMHS (-2,9 persen), SILO (-1,6 persen), dan KAEF (-5 persen).
Dari sektor perbankan, sejumlah bank-bank mini kembali menunjukkan gerakan signifikan hari ini. Selain BBHI (+17,7 persen), BSIM (+14, 2 persen), atau BNBA (+8,2 persen) yang memang sudah menguat sejak kemarin, salah satu saham bank mini yang melonjak hari ini adalah saham bank digital murni pertama di Indonesia, Bank Amar Indonesia (AMAR) yang menutup sesi pertama di titik ARAnya di level Rp 336 per saham (+24,4 persen).
Pekan lalu Bank Amar baru saja mendapat penghargaan Corporate Excellence Awards di ajang APEA (Asia Pasific Enterprise Awards) untuk kategori Financial Services Industry.
Adapun saham yang mengisi lima besar top gainer atau menguat paling tinggi di sesi pertama ini, yaitu NASA (+34,8 persen ke Rp 116 per saham), NICL (+34 persen ke Rp 244 per saham), AMAR (+24,4 persen ke Rp 336 per saham), DNAR (+19,8 persen ke Rp 278 per saham), dan BGTG (+18,2 persen ke Rp 168 per saham).
Sedangkan lima besar saham yang melemah paling dalam atau top loser sesi pertama IHSG hari ini, yaitu JECC (-7 persen ke Rp 6.975 per saham), SKDM (-6,9 persen ke Rp 372 per saham), BNLI (-6,9 persen ke Rp 2.540 per saham), SRAJ (-6,9 persen ke Rp 428 per saham), dan MTPS (-6,8 persen ke Rp 149 per saham).
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Samuel Sekuritas: IHSG Diprediksi Menguat ke 6.100-6.130
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.