TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG diprediksi melanjutkan kenaikan pada perdagangan hari ini, Selasa, 13 Juli 2021. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup pada level 6.078,568.
"IHSG kemarin menguat dekat resistance 6100-6130. Kemungkinan hari ini akan melanjutkan kenaikan uji resistance 6100-6130 dengan support terdekat di 6026," ujar Analis Samuel Sekuritas Indonesia M Alfatih dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 Juli 2021.
Berikut ini adalah perkiraan pergerakan saham sejumlah emiten pada hari ini. Pertama, Bank Central Asia alias BCA akan menguat. Jika tren ini berlanjut, ujar dia, maka saham ini akan mendekati supply area 31.370-31.600, lalu 32.000. Adapun batas risiko ada di level 30.500.
Selanjutnya, Alfatih memperkirakan Bank Jago alias ARTO juga bergerak menguat dan akan menguji harga tertinggi di level 15.000, selanjutnya supply area di 15.700, serta 18.000. Sementara itu, batas risiko di 13.550.
Berikutnya, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk alias ICBP juga bergerak naik dari support pola down channel. "Akan menjadi uptrend jika mampu tembus 9.000-9.250," tutur dia.
Dalam perdagangan kemarin, lima besar saham top gainer adalah PAM Mineral Tbk alias NICL yang naik 34,8 persen ke Rp 182 per saham, Radana Bhaskara Finance Tbk alias HDFA yang naik 33,7 persen ke Rp 210 per saham, Andalan Perkasa Abadi Tbk alias NASA yang naik 30,3 persen ke Rp 86 per saham, Allo Bank Indonesia Tbk alias BBHI yang naik 25 persen ke Rp 2.700 per saham, dan Bank Bumi Arta Tbk alias BNBA yang naik 25 persen ke Rp 1.400 per saham.
Adapun lima besar top loser adalah Asuransi Ramayana Tbk alias ASRM yang turun 7 persen ke Rp 1.595 per saham, Multistrada Arah Sarana Tbk alias MASA yang turun 7 persen ke Rp 1.595 per saham, KDB Tifa Finance Tbk alias TIFA yang turun 7 persen ke Rp 930 per saham, Perdana Bangun Pusaka Tbk alias KONI yang turun 6,9 persen ke Rp 1.065 per saham, dan Bintang Mitra Semestaraya Tbk alias BMSR yang turun 6,9 persen ke Rp 160 per saham.
Baca Juga: IHSG Ditutup di Level 6.078, Samuel Sekuritas: ICBP dan INCO Diborong Asing