TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan rencana perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat berpengaruh pada paruh kedua 2021.
“PPKM darurat akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan IV 2021, sedangkan triwulan II sudah selesai,” ujar Iskandar saat dihubungi Tempo, Selasa, 13 Juli 2021.
Iskandar mengatakan pemerintah tetap memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 7-7,5 persen seperti target semula. Sedangkan untuk paruh kedua, diprediksi kinerja perekonomian akan terpengaruh perlambatan karena pembatasan kegiatan.
Pemerintah pun telah merevisi target pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun. Iskandar mengungkapkan, prediksi pertumbuhan ekonomi per akhir 2021 diturunkan menjadi 3,7-4,5 persen dari semula 4,5-5,3 persen.
Direktur Center of Economic and Law Studies Celios Bhima Yudhistira mengatakan perpanjangan PPKM darurat akan berdampak menurunkan minat masyarakat untuk berbelanja. Dampaknya, gelombang perusahaan yang pailit akan meningkat, khususnya di sektor retail, transportasi, dan pariwisata.
Bhima pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III bisa terkontraksi kisaran -0,5 persen untuk batas bawah dan 2 persen batas atas. Penurunan pertumbuhan ekonomi terjadi karena berbagai agenda untuk mendorong belanja, seperti Ramadan dan Lebaran, sudah lewat.