TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bank sentral akan mendukung pemerintah untuk memperkuat sistem elektronifikasi bantuan sosial (bansos). Pelaksanaan bansos melalui sistem digital ini diyakini bisa mendorong penyaluran program bantuan secara lebih cepat dan tepat sasaran.
“BI kerja sama dengan perbankan dan asosiasi mendukung elektronifikasi bansos agar lebih cepat, lebih tepat sasaran, dan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, inkulasi ekonomi, dan keuangan,” ujar Perry saat membuka acara Raja Ampat e-Festival, Senin, 28 Juni 2021.
Penyaluran bansos melalui sistem elektronik tidak hanya dimanfaatkan pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah. Perry menyatakan berbagai daerah saat ini telah sukses mengcurkan bantuan sosial melalui sistem keuangan digital.
Namun dalam pelaksanaannya, Perry menyebut digitalisasi bansos ini perlu diperkuat dengan sinergi antar-instansi maupun lembaga. Upaya itu juga dilakukan oleh Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah atau TP2DD.
“Bank Indonesia baik pusat mapun daerah mengajak pemda, pusat, daerah perbankan, dan berbagai pihak berkoordinasi. Sinergi perlu terus dilakukan, termasuk di daerah, melalui TP2DD. Ini sangat penting menindaklanjuti arahan dari Presiden (Jokowi),” tutur Perry.
Menteri Sosial Tri Rismaharini beberapa waktu lalu memperoleh sejumlah komplain dari masyarakat ihwal realisasi penyaluran dana bansos yang diduga tak tepat sasaran. Bansos untuk program keluarga harapan (PKH) diduga banyak diterima oleh keluarga kepala desa atau lurah.
“Kami banyak dikomplain penerima manfaat karena undang-undang data (bansos) ada di pemerintah daerah. Pemerintah daerah minta ke desa dan kelurahan, itu keluarganya (penerima bansos) kepala desa keluarga lurah,” ujar Risma dalam webinar Badan Pemeriksa Keuangan, 15 Juni lalu.
Risma menjelaskan Kementerian Sosial sedang melalukan pembenahan data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS memanfaatkan sarana digital. Pembenahan itu sekaligus meliputi pemetaan ulang daftar penerima program bansos PKH yang sangat beragam.
BACA: BI Sebut Aliran Modal Asing Masuk Rp 5,32 T Pekan Ini, Berapa di SBN dan Saham?
FRANCISCA CHRISTY ROSANA