Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

The Fed Tidak Naikkan Suku Bunga, Dolar AS Melemah

Reporter

image-gnews
Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dolar AS bertahan pada level yang lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu pagi WIB. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali niat bank sentral AS untuk mendorong pemulihan pasar kerja yang "luas dan inklusif", dan tidak menaikkan suku bunga terlalu cepat berdasarkan hanya pada ketakutan akan datangnya inflasi.

“Kami tidak akan menaikkan suku bunga secara pre-emptive karena kami khawatir akan kemungkinan terjadinya inflasi. Kami akan menunggu bukti inflasi aktual atau ketidakseimbangan lainnya,” kata Powell dalam sidang di depan panel Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Dolar telah melonjak setelah The Fed pada Rabu, 16 Juni 2021, mengatakan bahwa pembuat kebijakan memperkirakan dua kenaikan suku bunga pada 2023. Itu membuat investor mengevaluasi kembali taruhan bahwa Fed akan membiarkan inflasi berjalan pada tingkat yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama sebelum menaikkan suku bunga.

“Saya tidak berpikir dia menjelaskan lebih jauh tentang jadwal waktu. Dia juga tidak membuatnya lebih mendesak,” kata Lou Brien, ahli strategi pasar di DRW Trading di Chicago.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,20 persen menjadi 91,733. Indeks bertahan di bawah tertinggi dua bulan di 92,408 yang dicapai pada Jumat, 18 Juni 2021.

Euro menguat 0,19 persen menjadi 1,1940 dolar AS dan dolar AS naik 0,28 persen menjadi 110,65 yen Jepang.

Para pejabat Fed telah menyatakan pandangan yang berbeda tentang kapan mungkin tepatnya untuk memperketat kebijakan moneter karena inflasi meningkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bank sentral AS mungkin berada dalam posisi untuk mulai mengurangi dukungan luar biasa terhadap ekonomi AS pada akhir tahun ini atau awal tahun depan, kata Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly pada Selasa, 22 Juni 2021.

Para pejabat Fed akan terus mengawasi data ekonomi untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk mulai menyesuaikan kebijakan moneter dan setiap pembicaraan tentang kapan harus menyesuaikan suku bunga masih jauh, kata Presiden Federal Reserve New York John Williams.

"Tekanan inflasi sedikit lebih besar dari yang diperkirakan di balik pembukaan kembali (ekonomi), tetapi The Fed masih merasa bahwa sebagian besar tekanan itu tidak akan berkelanjutan," kata Chuck Tomes, associate portfolio manager di Manulife Asset Management di Boston.

Data inflasi harga produsen pada Jumat, 25 Juni 2021 adalah fokus ekonomi utama berikutnya.

Sementara itu, Bitcoin pulih dari level terendah lima bulan pada Selasa dalam sesi bergejolak di mana mata uang digital itu jatuh di bawah 30.000 dolar AS, memperpanjang kerugian yang dipicu sehari sebelumnya ketika bank sentral China memperketat tindakan keras terhadap uang kripto. Bitcoin, terakhir di 32.599 dolar AS, naik 2,95 persen.

Baca Juga: Jokowi Tak Pilih Lockdown, Kurs Rupiah Menguat di 14.402,5 per Dolar AS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

3 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat ditemui di sela-sela acara The Finance Executive Forum di Jakarta Pusat pada Selasa, 14 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.


Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.


Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.


6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?


Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang dolar di Penukaran Mata Uang Asing Bank BTN di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 28 Maret 2024. Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.881 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.858 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawa
Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.


Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah
Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.


CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

3 hari lalu

Ilustrasi Bitcoin. Pexels/Ivan Babydov
CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

Menurut CEO Indodax bitcoin kemungkinan baru mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan


Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

3 hari lalu

Pameran Citroen Indonesia di Yogyakarta, Selasa, 14 Mei 2024. (Tempo | Pribadi Wicaksono)
Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.


Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080


Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Suahasil Nazara. ANTARA
Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.