TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ini, 15 Juni 2021, ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen ke level Rp 14.225 per dolar AS. Sebelumnya perdagangan rupiah ditutup di Rp 14.203 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan melemahnya nilai tukar rupiah karena para investor tengah menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed). "Keputusan kebijakan The Fed untuk petunjuk lebih lanjut tentang inflasi dan kebijakan moneter bank sentral di masa depan," katanya.
The Fed dijadwalkan memulai pertemuan pada malam nanti. Pada saat yang sama kondisi inflasi di negara Abang Sam tersebut tercatat tengah meningkat tajam.
Namun Gubernur The Fed Jerome Powell dan kolega bersikeras bahwa tekanan inflasi hanya akan bersifat sementara. Ia juga menyebutkan engaturan moneter yang sangat mudah akan tetap berlaku untuk beberapa waktu mendatang.
Meski begitu, para pelaku pasar tetap waspada terhadap setiap perubahan dengan potensi diskusi tentang pengurangan pembelian obligasi.
Baca Juga:
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini masih berada di level 90-an tepatnya di posisi 90,522. Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,485 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,501 persen.
Adapun rupiah pada pagi hari tadi dibuka melemah ke posisi Rp 14.208 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.208 per dolar AS hingga Rp 14.248 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp 14.244 dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp 14.222 per dolar AS.
ANTARA
Baca: BI Tegas Melarang Kripto Digunakan sebagai Alat Pembayaran