Kondisi ini menyebabkan BUMN mengalami ketidakjelasan dalam mengambil keuntungan atau taking advantage saat menjalankan penugasannya. Masalah ini, kata Erick, telah ia bicarakan dengan sejumlah kementerian dan lembaga.
“Kami beranikan diri, ketika bicara PMN (penyertaan modal negara) penugasan, ini bebannya siapa, apakah benan kementerian/lembaga, atau ketika visible, ini adalah sebuah investasi yang bisa dilakukan BUMN,” ujar Erick.
Erick Thohir mengatakan BUMN harus selalu menjalankan proses bisnis yang baik. Karena itu, ia menilai perlu ada aturan-aturan turunan yang dipertajam supaya investasi yang dikeluarkan merupakan modal yang sustainable atau berkelanjutan.
BACA: Erick Thohir Ungkap Pandemi adalah Saat yang Tepat Merapikan BUMN
FRANCISCA CHRISTY ROSANA