“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan, mengurangi jumlah kemiskinan, serta meningkatkan kapasitas UMKM sehingga dapat naik kelas. Usaha yang dijalankan di ponpes sebaiknya menjadi usaha menengah besar, bukan menengah kecil lagi,” ungkap Airlangga.
Model mengenakan busana Anggia Handmade mengusung tema Unalome dalam peragaan busana Muslim Fashion Festival 2020 di Jakarta Convention Center, Jakarta 20 Februari 2020. Muffest 2020 mengusung konsep Suistainable dimana menumbuhkan industri fashion muslim lokal yang mengutamakan keadaan lingkungan hingga kesehatan penggunanya. Muffest juga menyediakan berbagai macam kegiatan pameran produk halal, talk show, hingga fashion show busana muslim yang berlangsung dari tanggal 20 hingga 23 Februari 2020 mendatang. Tempo/Nurdiansah
Program percepatan inklusi keuangan dalam mendukung kemandirian ponpes yang dilaksanakan pemerintah melalui Sekretariat DNKI, antara lain berbentuk edukasi keuangan bagi santri, pemberdayaan kemandirian pesantren dengan program Pesantren Go Digital, kemudian implementasi dan pemanfaatan Kartu Santri untuk keperluan edukasi serta transaksi dalam lingkungan pesantren juga identitas para santri, pendampingan pelatihan digital marketing, dan juga pembiayaan syariah/program One Pesantren One Product (OPOP)/Koperasi Pesantren.
Untuk program OPOP dilaksanakan untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik dan khas dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Peserta program OPOP saat ini telah mencapai 1500 pesantren dengan total transaksi business match per Desember 2020 adalah Rp21 miliar.
“Koordinasi dan sinergi bersama semua stakeholders harus terus dipertahankan dan diperkuat dalam mendukung inklusi keuangan bagi ponpes,” tegas Airlangga.
Berdasarkan The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021, ekonomi dan keuangan syariah Indonesia berada pada peringkat ke-4 dari 73 negara, meningkat signifikan dibandingkan 2018 lalu yang menempati peringkat ke-10.
Pada 2019, aset keuangan syariah Indonesia tercatat sebesar 99,2 miliar dolar AS atau sekitar 3,44 persen dari total aset keuangan syariah global. Sejalan dengan itu, kinerja sektor halal juga mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan perekonomian nasional semasa Covid-19. Pada 2020, pertumbuhan Halal Value Chain (HVC) hanya mengalami kontraksi sebesar minus 1,72 persen, lebih tinggi dibandingkan kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar minus 2,07 persen.
Baca Juga: Viral Dikabarkan Jual Produk Tak Sehat, Ini Penjelasan Lengkap Nestle