TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang menyusun peta jalan pengembangan pencahayaan lampu light emitting diode (LED) berkerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations Environment Programme (UNEP).
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) ESDM Haryanto menjelaskan bahwa peta jalan akan memotret kondisi lampu LED di dalam negeri untuk menjadi acuan dalam pengembangan lampu LED dan mendorong peningkatan efisiensi energi.
“Tim pelaksana akan mengamati dari sisi produksi teknologi, jumlah dan tipe LED yang ada di pasaran, kondisi pasar, tantangan yang dihadapi dengan target akhir berupa rekomendasi intervensi kebijakan," kata Haryanto dalam keteranganya di Jakarta, Jumat 11 Juni 2021..
Kegiatan survei akan dilakukan selama satu bulan hingga awal Juli 2021 melalui kuisioner daring, wawancara, dan kunjungan ke pabrik pembuatan lampu LED.
Survei akan dilakukan di 41 lokasi industri yang tersebar di tujuh provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Batam.
Proyek itu dirancang untuk mendorong peningkatan penerapan teknologi lampu efisiensi tinggi melalui transformasi pasar nasional, sehingga dapat mengurangi konsumsi listrik dan emisi gas rumah kaca.