TEMPO.CO, Jakarta – Sekretaris Jenderal Perkumpulan Armada Sewa Indonesia (PAS)–asosiasi yang membawahi angkutan daring dan angkutan sewa--Wiwit Sudarsono mengatakan sekitar 100 ribu pengemudi Gojek melakukan aksi mogok massal mulai 8 hingga 10 Juni 2021. Mogok massal dipicu turunnya insentif pengemudi untuk layanan GoSend Sameday Delivery.
“Saat ini (insentif) berubah menjadi Rp 1.000 per satu sampai sembilan pengantaran, Rp 2.000 untuk sepuluh sampai 14 pengantaran, dan seterusnya,” ujar Wiwit saat dihubungi Tempo.
Besaran skema insentif anyar ini lebih rendah ketimbang sebelumnya. Wiwit menjelaskan, sebelum kebijakan baru berlaku, pengemudi layanan GoSend Sameday Delivery memperoleh insentif sebesar Rp 10 ribu untuk lima kali pengantaran, Rp 30 ribu untuk delapan kali pengantaran, dan Rp 45 ribu untuk sepuluh kali pengantaran.
Wiwit bercerita, penurunan insentif terjadi setelah Gojek melakukan merger dengan Tokopedia. Manajemen Gojek mengumumkan secara resmi adanya perubahan insentif per 8 Juni 2021. Perubahan skema insentif itulah, kata Wiwit, yang memantik para pengemudi mogok atau offbid. Musababnya, kebijakan Gojek dianggap telah merugikan pengemudi.
Sementara itu, Gojek menampik skema perhitungan insentif baru ini merugikan pengemudi. Vice President Corporate Communications Gojek Audrey Petriny mengatakan penyesuaian insentif malah memberikan lebih banyak peluang pengemudi GoSend mendapatkan insentif untuk setiap pengantaran paket.
"Kebijakan ini merupakan langkah untuk lebih memeratakan jumlah mitra yang dapat memperoleh insentif tersebut, sehingga semakin banyak mitra yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi," kata Audrey saat dihubungi melalui pesan pendek.
Berdasarkan perhitungan Gojek, melalui skema baru, setiap pengemudi dapat memperoleh insentif untuk setiap pesanan yang telah mereka selesaikan. Audrey mengatakan Gojek bakal memastikan para pengemudi tetap berpeluang memperoleh pendapatan tambahan dengan adanya perhitungan skema insentif baru.
Gojek menjamin para pengemudi akan memperoleh pesanan secara berkesinambungan melalui pengembangan teknologi yang telah dilakukan perusahaan. Ia juga mengklaim adanya aksi mogok ini tidak akan mengganggu operasional layanan Gojek, termasuk GoSend.
Baca Juga: Ada Mogok Massal Pengemudi, Gojek Pastikan Layanan GoSend Beroperasi Normal