TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan usulan tambahan anggaran sebesar Rp608,5 miliar untuk Kementerian Investasi/BKPM pada 2022.
Usulan tambahan anggaran itu disampaikan dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR RI, menyusul pagu indikatif Kementerian Investasi/BKPM tahun 2022 sebesar Rp711,51 miliar. Pagu tersebut turun 35 persen dari pagu alokasi BKPM tahun 2021 sebesar Rp1,089 triliun.
"Kami mengajukan usulan tambahan sebesar Rp608,5 miliar. Usulan ini sudah kami ajukan kepada Menteri Keuangan, Menteri PPN/Bappenas, kami juga sudah melaporkan secara seksama hingga hari ini kami laporkan kepada pimpinan (Komisi VI)" ungkap Bahlil di Jakarta, Selasa, 8 Juni 2021.
Bahlil menjelaskan, dari pagu indikatif 2022, anggaran sebesar Rp711,51 miliar akan dibagi menjadi dua program utama, yakni program dukungan manajemen sebesar Rp300,9 miliar dan belanja program sebesar Rp410,61 miliar.
Dengan alokasi anggaran tersebut, Kementerian Investasi/BKPM diminta Presiden Jokowi untuk bisa mencapai target investasi sebesar Rp1.100-Rp1.200 triliun. Target tersebut melebihi target di RPJMN 2020-2024 sebesar Rp968,4 triliun.
"Pada 2022, kita dikasih target, naiknya 30 persen. Kalau di RPJMN itu Rp968,4 triliun, arahan Bapak Presiden kepada kami harus mencapai Rp1.100-Rp1.200 triliun," kata Bahlil.