TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mendukung UMKM di wilayah Bali bisa naik kelas dengan melakukan dua pendekatan yaitu memperkuat sektor formal industri dan dari segi akses pembiayaan.
"Pendekatan pertama yaitu memperkuat sektor formal industri agar kedepannya semakin banyak melakukan penyerapan tenaga kerja. Kedua dari segi akses pembiayaan, jadi ekosistem pembiayaannya perlu juga diperhatikan," kata Teten Masduki saat ditemui dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa 8 Juni 2021.
Ia menjelaskan untuk mendorong UMKM naik kelas, KemenkopUKM telah menyiapkan pendekatan ekosistem mulai dari berbagai perizinan yang sekarang menjadi dipermudah dan tercantum dalam UU Cipta Kerja. Selanjutnya, akan bekerjasama dengan BPOM untuk mencari standarisasi yang lebih masuk akal untuk UMKM.
Kedua, dari segi akses pembiayaan, ekosistem dari pembiayaan yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini dinaikkan menjadi Rp253 triliun dengan bunga 3 persen sampai akhir tahun.
"Yang bergerak saat pandemi ini hanya usaha mikro, yang besar itu enggak ambil kredit ke perbankan. Jadi ini harus diajukan lagi, sehingga diajukan Rp253 triliun tahun ini dengan bunga 3 persen sampai akhir tahun. KUR yang paling murah tanpa anggunan, yang tadinya Rp50 juta sekarang bisa Rp100 juta," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa porsi kredit yang sekarang baru 19,8 persen untuk UMKM dan nilai itu terendah di Asia. Nantinya, secara bertahap untuk UMKM ini sampai tahun 2024 itu harus di atas 30 persen dan KUR nanti juga bisa sampai Rp20 miliar.