TEMPO.CO, Jakarta – Juru bicara Badan Intelijen Negara atau BIN, Wawan Hari Purwanto, menampik ada intervensi lembaganya dalam perhelatan Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Munas Kadin. Wawan memastikan tidak ada perintah bagi BIN untuk mencampuri agenda internal Kadin.
“Dari BIN tidak ada perintah intervensi. Semua berjalan biasa,” ujar Wawan saat dihubungi Tempo pada Kamis petang, 27 Mei 2021.
Sejumlah anggota BIN sebelumnya dikabarkan bertemu dengan beberapa pengurus Kadin ihwal pelaksanaan musyarawah nasional atau munas yang beragendakan pemilihan ketua umum. Ajakan pertemuan ini tampak dari isi pesan instan salah satu anggota BIN kepada petinggi Kadin.
Dalam pesan yang dilihat Tempo, anggota BIN beberapa kali meminta waktu untuk bertemu dengan pengurus Kadin tersebut. Seorang sumber di lingkaran petinggi Kadin yang pernah memperoleh pesan dari intelijen mengatakan anggota BIN sudah tiga hingga empat kali bersemuka dengan salah satu panitia munas.
Sumber menyatakan salah satu tujuan pertemuan itu untuk meminta panitia mengubah jadwal munas yang rencananya digelar di Bali pada 2-3 Juni. “Macam-macam intervensinya, ini dibuat kacau. Ada terakhir ingin menunda pelaksanaan, alasannya belum jelas, belum tahu kenapa. Kemudian ada juga keinginan memindahkan (tempat Munas),” kata sumber tersebut.
Tak hanya Kadin Indonesia, BIN juga mendekati pengurus Kadin daerah. Ketua Kadin Sumatera Utara Ivan Batubara membenarkan sempat bertemu dengan anggota BIN untuk membahas Munas Kadin.
“Itu berkaitan karena kami mengusulkan untuk menjadi tuan rumah. Kan yang mengusulkan Sumatera Utara, Bali, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau,” ujar Ivan.