Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto mengatakan pihaknya terbebani bunga komersil di kisaran delapan persen untuk pembiayaan pengadaan CBP .
Bagya mengungkapkan pada 2019 Bulog membayarkan beban bunga kepada bank sebesar Rp2,5 triliun, pada 2020 Rp1,67 triliun, dan pada tahun 2021 diprediksi beban bunganya mencapai Rp1,3 triliun.
Pada 2020 Perum Bulog membukukan penjualan sebesar Rp27,6 triliun yang terdiri dari penjualan komersil Rp10,4 triliun dan penjualan beras PSO (public service obligation) sebesar Rp17,2 triliun. Namun pada tahun lalu Bulog juga harus membayar bunga sebesar Rp1,67 triliun, sehingga rugi bersih pada 2020 sebesar Rp821 miliar.
"Untuk tahun 2021, per 30 April, kami Alhamdulillah bisa bukukan laba Rp91 miliar," kata Bagya.
Dia menyebut total aset yang dimiliki oleh Bulog sebesar Rp21,6 triliun. Dari total aset tersebut sebesar Rp14,5 triliun berupa pinjaman ke bank BUMN yang sudah berwujud stok CBP.
BACA: Jokowi hingga Erick Thohir Minta Bulog Bertransformasi ke Arah Digital