Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Bitcoin Kembali Turun usai Elon Musk Komentar di Twitter

image-gnews
Oscar mengatakan semenjak Desember 2020, Bitcoin terus mencetak rekor kenaikan harga tertinggi. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan, akan ada lagi korporasi atau konglomerat yang akan membeli Bitcoin dalam waktu dekat. Dia menilai jika pembelian atau permintaan masif terus terjadi, maka kemungkinan besar harga Bitcoin akan terus meningkat. Seperti apa yang diprediksi JP Morgan sebelumnya, Bitcoin bisa mencapai Rp 2 miliar pada tahun ini atau tahun depan. REUTERS/Dado Ruvic
Oscar mengatakan semenjak Desember 2020, Bitcoin terus mencetak rekor kenaikan harga tertinggi. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan, akan ada lagi korporasi atau konglomerat yang akan membeli Bitcoin dalam waktu dekat. Dia menilai jika pembelian atau permintaan masif terus terjadi, maka kemungkinan besar harga Bitcoin akan terus meningkat. Seperti apa yang diprediksi JP Morgan sebelumnya, Bitcoin bisa mencapai Rp 2 miliar pada tahun ini atau tahun depan. REUTERS/Dado Ruvic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Harga mata uang kripto Bitcoin kembali menurun menyusul komentar CEO perusahaan produsen kendaraan listrik Tesla Inc., Elon Musk. Dilansir dari Bloomberg pada Kamis, 13 Mei 2021, harga Bitcoin sempat turun hingga 15 persen dan meninggalkan level US$ 50.000 pada perdagangan di pasar Asia.

Koreksi asset kripto ini terjadi menyusul komentar Elon Musk melalui akun Twitter resminya. Musk mengemukakan kekhawatirannya terhadap dampak negatif yang ditimbulkan Bitcoin baik dari aktivitas transaksi maupun penambangan (mining) yang menggunakan bahan bakar fosil.

Dalam cuitannya, Musk juga menambahkan Tesla kemungkinan akan menerima jenis mata uang kripto lainnya yang menggunakan kurang dari 1 persen dari transaksi dan penambangan Bitcoin.

Komentar Musk muncul setelah Tesla mengumumkan pembelian Bitcoin senilai US$ 1,5 miliar dan akan menerima pembayaran dengan mata uang kripto tersebut Februari 2021 lalu. Langkah Tesla dan Musk kala itu semakin meningkatkan legitimasi mata uang kripto sebagai alat bayar dan instrument investasi.

Legitimasi tersebut juga semakin kuat karena datang dari perusahaan yang merupakan anggota indeks S&P 500 dan CEO kondang yang memiliki pengaruh besar di kalangan investor ritel dan masyarakat umum.

Laman resmi Tesla yang saat ini memiliki halaman khusus untuk Bitcoin menyebutkan, Bitcoin menjadi satu-satunya mata uang kripto yang diterima sebagai alat pembayaran di wilayah AS.

Optimisme terhadap Bitcoin semakin meroket setelah Mastercard Inc., dan Bank of New York Mellon Corp., serta beberapa perusahaan lainnya mempermudah pelanggan yang ingin menggunakan mata uang kripto. Hal ini memicu lonjakan harga Bitcoin dari US$ 29.000 hingga ke level tertingginya mendekati US$ 65.000 pada April 2021 lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komentar Musk mengejutkan komunitas mata uang kripto, termasuk Partner di Castle Investment Management, Nic Carter. Menurutnya, keputusan Musk terbilang sangat aneh dan membingungkan setelah dukungannya terhadap Bitcoin. “Seharusnya Musk telah melakukan uji tuntas (due diligence) sebelum menerima Bitcoin sepenuhnya,” katanya dikutip dari Bloomberg.

Sebelumnya, penggunaan energi dari aktivitas menambang Bitcoin (bitcoin mining) telah naik 66 kali lipat dibandingkan dengan konsumsi energi pada akhir 2015 lalu. Sebelumnya, Laporan dari Citigroup Inc., menyebutkan, hingga pertengahan April 2021, tingkat permintaan energi pada jaringan penambangan Bitcoin telah menyentuh 143 terawatt-jam.

Jumlah tersebut 4 persen lebih tinggi dari total listrik yang dihasilkan Argentina sepanjang tahun 2019. Adapun, proses penambangan mata uang kripto seperti Bitcoin dilakukan melalui jaringan komputer yang luas dan membutuhkan pasokan listrik yang konstan dan besar.

Sejauh ini, belum ada regulasi terpisah yang mengatur emisi dari operasi blockchain seperti penambangan Bitcoin. Hal tersebut berpotensi menyulitkan pemerintah melakukan pengawasan dan membentuk regulasi terkait hal ini.“Konsumsi listrik dari aktivitas ini akan semakin tinggi seiring dengan nilai Bitcoin yang terus menanjak,” demikian kutipan laporan tersebut.

BISNIS

Baca Juga: Harga Dogecoin Melesat Usai Elon Musk Buat Polling DOGE Bisa untuk Beli Tesla

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

14 jam lalu

Indonesia Luncurkan Layanan Internet Starlink
Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.


Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

1 hari lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.


Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

2 hari lalu

Film 13 Bom di Jakarta. Dok. Visinema
Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?


Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

5 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.


Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

5 hari lalu

Karyawan menata sepatu produk Bata pada rak toko di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.


Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

5 hari lalu

Ilustrasi Logo Tesla. REUTERS/Dado Ruvic
Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.


Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

5 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.


Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

6 hari lalu

Logo sepatu Bata. dok.Bata
Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.


Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

6 hari lalu

Tampilan muka Starlink. starlink.com
Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.


Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

8 hari lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.