Adapun suku bunga kredit untuk segmen KPR turun 194 bps menjadi 8,19 persen, konsumsi non-KPR 193 bps menjadi 8,25 persen, korporasi 139 basis poin menjadi 8,26 persen. "Dan ritel turun 136 bps menjadi 8,84 persen," kata Perry.
Pertumbuhan kredit secara year-to-date mulai tercatat positif pada akhir kuartal pertama tahun ini. Hal ini justru menunjukkan penyaluran kredit perbankan pada masa pemulihan ekonomi masih berjalan.
BI mencatat pertumbuhan kredit per Maret 2021 terkontraksi 4,13 persen secara year on year (yoy). Jumlah penyaluran kredit per Maret 2021 berada di kisaran Rp 5.542,78 triliun, atau lebih tinggi 1,11 persen secara year-to-date (ytd) dari Rp 5.481,56 triliun pada akhir Desember 2020.
Sementara itu, pada bulan sebelumnya yakni Februari 2021, penyaluran kredit tercatat Rp 5.419,1 triliun, masih minus 1,13 persen secara ytd serta terkontraksi 2,15 persen secara year on year (yoy). Dengan demikian, pada periode Maret 2021, ada pertumbuhan sebesar 2,28 persen secara month to month.
BISNIS
Baca: Pandemi, Bos BCA Cerita KPR dan Kredit Mobil Jeblok Hingga Kurang dari Separuh