TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja membeberkan panjang lebar soal pandemi dan dampaknya terhadap perseroan di tahun 2020. Kala itu, kata dia, situasi perekonomian dan perkreditan mengalami stagnasi lantaran pandemi Covid-19.
"Contoh konkretnya Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)," ujar dia dalam konferensi pers virtual, Kamis, 15 April 2021.
Biasanya, sebelum pandemi, perseroan bisa mendapat nasabah baru dan permintaan kredit baru sekitar Rp 2,5 triliun per bulan. Namun, pada masa pandemi, KKB anjlok menjadi Rp 90 miliar per bulan, meskipun bisa baik menjadi Rp 200-400 miliar.
Adapun penyaluran KPR hanya Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. "Turun kurang dari separuhnya," kata Jahja.
Sejak saat itu, kata Jahja, perseroan meminta jajarannya di KKB untuk membuat pergelaran virtual. Ia mengklaim jajarannya itu berhasil membuat event virtual dengan para dealer mobil. Dari kegiatan itu, ia melihat ada kenaikan kredit menjadi sekitar Rp 1,2-1,4 triliun per bulan setelah adanya kegiatan ini.