Ini berlaku bagi pelanggan PLN dengan pemakaian energi listrik di bawah ketentuan rekening minimum (40 jam nyala). Tapi mulai 1 April 2021, pembebasannya dipangkas menjadi 50 persen saja.
6. Proyeksi Anggaran Kuartal II Naik
Dalam acara sosialisasi, PLN juga menyampaikan jumlah penerima manfaat di kuartal II mencapai 33,9 juta pelanggan. Sehingga, kebutuhan anggarannya diproyeksikan sebesar Rp 2,3 triliun, atau lebih besar dari proyeksi Kementerian ESDM pada 9 Maret 2021 yang hanya sebesar Rp 1,88 triliun.
7. Alasan Diskon Dipangkas
Dalam konferensi pers pada 9 Maret 2021, Kementerian ESDM sudah menjelaskan alasan pemangkasan diskon listrik ini. Salah satu pertimbangannya adalah perekonomian nasional yang mulai membaik.
"Inilah yang diputuskan pemerintah," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana.
8. Beban Anggaran Turun
Saat itu, Rida juga menjelaskan pemangkasan ini membuat anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah berkurang. Pada kuartal I, beban anggaran mencapai Rp 3,79 triliun. Sementara pada kuartal II, proyeksi mencapai Rp 1,88 triliun.
9. 32,5 Juta Pelanggan PLN Akan Menikmati Diskon
Sehingga, kala itu Rida menyebut kebutuhan anggaran diskon tarif listrik di kuartal I dan kuartal II ini mencapai Rp 5,67 triliun. Diskon ini akan dinikmati oleh 32,5 juta pelanggan PLN.
10. Keputusan 3 Menteri
Selain itu, Rida menjelaskan keputusan diskon ini juga sudah diambil oleh tiga menteri sekaligus. Ketiganya yaitu Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menggelar pertemuan.
Baca: Per April, PLN Tak Lagi Gratiskan Tarif Listrik untuk Rumah Tangga 450 VA