Dalam asumsinya, kata Hasan, pengguna jasa Gojek yang berjumlah 38 juta orang akan serta-merta menjadi nasabah ARTO. Lalu ditambah dengan pengguna jasa Tokopedia, jumlah nasabah ARTO akan jauh melampaui jumlah nasabah bank apapun di Indonesia.
Pasar pun beranggapan tiap nasabah potensial tersebut akan mengendapkan saldonya di ARTO dalam rata-rata tidak kurang dari US$ 700. Bahkan, pelanggan Gojek dan Tokopedia sebagian besar juga dapat menjadi debitur ARTO, tanpa macet.
"Boleh jadi kumulatif kerugian selama empat tahun terakhir akan segera ditutup dengan keuntungan seketika, begitu ARTO berkawin dengan Gojek," ucap Hasan. "Masih banyak boleh jadi yang lain. Membuat saya makin takut. Ilmu saya belum sampai ke tingkat itu."
Hasan mengaku lebih memilih saham konvesional untuk dikoleksi. Saat ini dia mengaku 50 persen nilai portfolionya ditempatkan pada saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. atau TLKM.
Namun keputusan tersebut juga mempertimbangkan keberadaan Bank Jago atau ARTO juga. "Karena TLKM punya andil di Gojek, dan Gojek punya penyertaan di Link Aja. Siapa tahu TLKM ikut kecipratan berkah ARTO," kata Hasan.
BISNIS
Baca: Bank Jago Bakal Luncurkan Aplikasi hingga Buka Unit Syariah Usai Right Issue