Ia juga menyebut sejumlah kementerian juga memberi kesempatan bagi para difabel untuk bekerja,seperti di Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refromasi Birokrasi.
“Pekerjaan di Kemenkeu lebih kepada analytical thinking, baca data, analisa data, melakukan research dan membuat formulasi kebijakan itu semuanya mungkin engga usah banyak ngomong, pokoknya hasilnya ada dan dia bisa menyampaikan,” katanya.
Menkeu menyebut sumbangan ekonomi digital terhadap PDB meningkat sangat tinggi saat banyak bisnis lain yang justru mengalami penurunan karena COVID-19.
Pertumbuhan tersebut, kata Sri Mulyani, diprediksi naik tiga kali lipat atau 300 persen yakni dari 44 miliar dolar AS dan akan menjadi 124 miliar dolar AS hanya dalam waktu lima tahun.
BACA: Sri Mulyani Sebut Teknologi Digital Memperkecil Celah Diskriminasi Gender