Departemen Tenaga Kerja AS kemarin merilis laporan pekerjaan bulanan pada Jumat, 5 Maret 2021. Dalam laporan itu ditunjukkan Amerika Serikat telah menciptakan 379.000 pekerjaan baru pada Februari, peningkatan terbesar dalam empat bulan. Tingkat pengangguran pun turun menjadi 6,2 persen di Februari dari 6,3 persen pada Januari.
Data pekerjaan AS tersebut meningkatkan harapan seputar pemulihan ekonomi yang cepat didorong oleh stimulus fiskal besar-besaran dan dorongan vaksinasi. Data ekonomi yang kuat mengangkat imbal hasil pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan ke level tertinggi sejak Februari 2020, sementara dolar juga melonjak.
Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell pada Kamis lalu, 4 Maret 2021, mengulangi janjinya untuk menjaga kredit tetap longgar dan mengalir sampai warga Amerika kembali bekerja. Pernyataan tersebut mengecewakan investor emas yang semula berharap The Fed bertindak atas lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun baru-baru ini.
Pasalnya, akibat melejitnya imbal hasil obligas tersebut, harga emas dunia terus merosot hingga kini berada di bawah US$ 1.700 per troy ounce.
Selain harga emas, logam mulia lainnya seperti perak untuk pengiriman Mei juga turun 17,4 sen atau 0,68 persen menjadi ditutup pada US$ 25,287 per troy ounce. Platinum untuk pengiriman April jeblok US$ 7 atau 0,62 persen menjadi US$ 1.128,30 per troy ounce.
ANTARA
Baca: Harga Emas Dunia Kian Anjlok, Analis: Prospeknya Tak Bagus dalam Jangka Pendek