TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Permata, Ridha Wirakusumah resmi ditunjuk sebagai CEO Lembaga Pengelola Investasi (LPI) oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada tanggal 16 Februari 2021.
Dinukil dari keterangan resmi Bank Permata, untuk memastikan proses transisi kepemimpinan di perseroan berjalan lancar, Ridha akan tetap menjalankan tugasnya sebagai Direktur Utama Bank Permata sampai 17 Maret 2021.
Selanjutnya Direktur Utama Alternate akan ditunjuk berlaku sampai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada April 2021, di mana Direktur Utama Bank Permata baru akan diangkat sesuai regulasi yang berlaku.
Baca Juga: Pesan Komut Bank Permata untuk Ridha Wirakusumah yang Ditunjuk Jadi CEO SWF
Terkait penunjukan tersebut Ridha mengaku merasa terhormat mendapatkan kesempatan untuk memberikan sumbangsih kepada Ibu Pertiwi melalui mandat baru sebagai CEO Lembaga Pengelola Investasi.
"Hal ini merupakan kesempatan langka bagi saya sebagai warga negara Indonesia untuk dapat terjun langsung memberikan kontribusi sekaligus membangun negeri melalui berbagai inisiatif LPI ke depannya," ujar Ridha dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Februari 2021.
Ia mengatakan keputusan tersebut bukanlah keputusan yang mudah, tetapi ia sangat berterima kasih atas dukungan pemegang saham pengendali, Bangkok Bank. "Serta menyampaikan apresiasi yang setingginya atas semangat dan kontribusi seluruh keluarga besar Bank Permata selama empat tahun terakhir ini hingga Bank Permata dapat meraih kemajuan seperti saat ini.”
Ridha sebelumnya diangkat sebagai Direktur Utama Bank Permata berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 Desember 2016. Selama kurun empat tahun menjabat di Bank Permata, Ridha dinilai telah berhasil memperbaiki kinerja, memperkuat tata kelola dan operasi bisnis Bank serta mengukir perjalanannya sebagai Bank dengan digital banking terdepan.
Pada akhir triwulan III 2020 Bank Permata di bawah kepemimpinan Ridha Wirakusumah mampu melalui masa pandemi di 2020 dengan kinerja yang solid dengan mencatatkan pertumbuhan pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp 2,6 triliun, tumbuh 20,4 persen year-on-year (yoy). Pencapaian tersebut juga dilanjutkan dengan suksesnya proses integrasi antara Bangkok Bank Kantor Cabang Indonesia (BBI) dan Bank Permata di akhir Desember 2020 lalu, serta resminya Bank Permata menjadi bank BUKU IV setelah mendapatkan konfirmasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 20 Januari 2021.