TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mendapat fasilitas pembiayaan senilai US$ 310 juta atau sekitar Rp 4,34 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS) dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Pinjaman itu dialokasikan untuk proyek pengembangan jaringan distribusi di wilayah Jawa Timur dan Bali.
“Kami berharap proyek ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi, di Jawa Timur dan Bali yang diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi,” kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam keterangan tertulis Rabu, 10 Februari 2021.
Pernyataan Zulkifli disampaikan usai penandatanganan kerja sama fasilitas pembiayaan yang dilakukan secara daring. Dalam acara itu juga terdapat Vice President Investment Operations AIIB, D.J. Pandian, Acting Director General Asian Investment Infrastructure Bank Rajat Misra, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman, dan Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Muhammad Wahid Sutopo.
Lebih jauh Zulkifli menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Keuangan, PT PII dan AIIB yang telah mendukung PLN dalam mewujudkan keadilan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Nantinya, kata Zulkifli, pengembangan jaringan distribusi di wilayah Jawa Timur dan Bali dilakukan untuk meningkatkan tambahan akses listrik hingga 2,26 juta pelanggan. Selain itu, PLN akan meningkatkan kualitas layanan listrik untuk 13,48 juta pelanggan di wilayah Jawa Timur dan Bali. Dua wilayah itu dinilai memiliki potensi besar untuk memacu sumber-sumber pertumbuhan ekonomi.