"Kami masih melihat potensi pasar domestik yang masih besar terutama di Indonesia Timur. Kami akan meningkatkan penetrasi distribusi kami di area timur sehingga produk-produk Sido Muncul dapat diakses lebih mudah lagi untuk konsumen di sana," katanya kepada Bisnis, Senin, 8 Februari 2021.
Leonard menerangkan terdapat 4 pilar strategi yang akan difokuskan perseroan sepanjang 2021. Pertama, mengoptimalkan penetrasi distribusi pasar domestik dan produk diversifikasi.
Kedua, fokus pada pemulihan pasar ekspor dan ekspansi ke bisnis ekspor baru. Ketiga, memperkuat kehadiran SIDO di dunia digital melalui media sosial dan marketplace.
"Keempat, kami akan mempertahankan marjin dan juga meningkatkan bisnis proses perusahaan. Selain itu, kami juga fokus akan diversifikasi produk dimana kategori minuman kesehatan kami pada 2020 mengalami peningkatan yang signifikan," katanya.
SIDO memproyeksikan kategori produk minuman kesehatan permintaannya masih akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat menjaga imunitas tubuh menggunakan jamu herbal.
Seiring dengan membaiknya penanganan Covid-19, SIDO meyakini pasar ekspor akan turut serta mengalami pemulihan. Hal ini juga sudah terlihat sejak kuartal IV 2020, di mana negara-negara tujuan ekspor mulai menunjukkan pemulihan.
"Kami juga ada rencana untuk memasuki pasar baru untuk ekspor, yang masih belum bisa kami sebutkan sementara ini," katanya.
Di tengah maraknya pembatasan sosial dan meningkatnya pengguna internet, SIDO akan memanfaatkan peluang tersebut meningkatkan kehadiran Sido Muncul di dunia digital.
Perseroan tengah meningkatkan eksistensi di media sosial meningkatkan brand awareness dan juga memperkenalkan produk-produk baru kepada generasi muda dan warganet.
"Selain itu, kami juga melihat penjualan via online merupakan potensi yang penting untuk digarap sedini mungking, agar kami tidak tertinggal di masa depan," kata Direktur Sido Muncul tersebut.
BISNIS
Baca juga: Laba Bersih Sido Muncul Tahun 2020 Naik 16 persen