Meski demikian, secara simultan pemerintah terus melakukan strategi surveilans. “Pertama, pemerintah telah mengubah pedoman revisi mengenai strategi testing melakukan tes pada seluruh suspek dan kontak erat menggunakan PCR atau minimal rapid antigen,” tutur Budi.
Penggunaan metode rapid Antigen ini sejalan dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Kedua, Indonesia meningkatkan akses, kapasitas, dan efisiensi lab PCR di 514 kabupaten dan kota. Ketiga, pemerintah melengkapi seluruh Puskesmas dengan rapid Antigen dan suplai alat pengetesan yang dibutuhkan.
Selanjutnya keempat, pemerintah menginisiasi jejaring surveilans genomik bersama 12 pusat penelitian di Indonesia. Kelima, kata Budi, pelacakan dan karantina terus dilakukan pada seluruh masyarakat yang mengalami kontak erat dengan pasien positif Covid-19 dalam waktu 72 jam terakhir.
Keenam, pemerintah meningkatkan jumlah petugas pelacakan hingga 80.500 orang dengan rasio 30:100 ribu penduduk. Pemerintah, tutur Budi Gunadi, juga telah memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan tracing.
Sementara itu, Juru bicara vaksinasi dari PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto menyatakan kedatangan 11 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac pada hari ini adalah bagian dari rencana 140 juta dosis yang akan didatangkan untuk 2021.
"Untuk yang kedatangan pada hari ini akan diproses 13 Februari dan diharapkan selesai 20 Maret 2021," ujarnya dalam siaran langsung, Selasa, 2 Februari 2021.
Pemerintah, kata Bambang, sebelumnya telah menerima bahan baku vaksin Covid-19 sebanyak 15 juta dosis di pertengahan Januari 2021 dan sudah mulai diproduksi oleh Bio Farma. "Diperkirakan akan selesai produksi 15 juta dosis pada 11 Februari 2021."
Nantinya, bahan baku yang diolah menjadi produk jadi akan terlebih dahulu melalui serangkaian uji mutu yang dilakukan laboratorium Bio Farma dan BPOM. Uji mutu dilakukan untuk memastikan vaksin yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan mutu yang ditetapkan.
FRANCISCA CHRISTY | CAESAR AKBAR
Baca: 11 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Corona Datang, Kapan Bio Farma Mulai Produksi?