Total panjang proyek jalan dan jembatan yang ditawarkan pada kuartal III mencapai 66,9 kilometer. Sedangkan total investasi yang dibutuhkan adalah Rp 48,37 triliun.
Kemudian pada pengujung kuartal atau kuartal IV 2021, Kementerian PUPR menawarkan tujuh proyek jalan tol dan dua jembatan. Proyek jalan ini mencakup Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta, Demak-Tuban, Jember-Lumajang, Ngawi-Bojonegoro-Babat, Jember-Situbondo, Tulungagung-Kepanjen, dan Samarinda-Bontang. Proyek Jalan Tol Samarinda-Bontang masih dalam perencanaan.
Adapun dua jembatan yang proyeknya akan dikerjasamakan ialah Tanah Bumbu-Pulau Laut dan Muna-Buton. Total panjang jalan dan jembatan untuk seluruh proyek yang ditawarkan pada kuartal pamungkas 2021 mencapai 630,75 kilometer. Nilai investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 96,6 triliun.
Basuki menjelaskan, selama lima tahun, yakni 2020-2024, kebutuhan investasi untuk Kementeriannya mencapai Rp 2.058 triliun. Dari jumlah tersebut, investasi untuk infrastruktur sumber daya air mencapai Rp 577 triliun, jalan dan jembatan Rp 573 triliun, permukiman RP 128 triliun, dan perumahan Rp 780 triliun.
Menurut Basuki, dana APBN hanya bisa menutupi 30 persen atau sekitar Rp 623 triliun dari total modal dibutuhkan. Sisanya, sebanyak Rp 1.435 triliun atau 70 persen, pemerintah membutuhkan kerja sama dengan pihak lain untuk menutupi gap pendanaan agar visium 2024 tercapai.
Baca: Waskita Karya Divestasi 9 Ruas Jalan Tol Senilai Rp 11 Triliun Tahun Depan