Nota kesepahaman gasifikasi batu bara ini dilaksanakan secara virtual dihadiri Direktur Pertamina, Nicke Widyawati beserta jajarannya, direksi PT Berkah Bomba Energi beserta jajarannya, dan direksi Indika Energi dan Adaro yang disaksikan oleh Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin.
CEO PT Berkah Bomba Energi, Todotua Pasaribu mengatakan pihaknya sangat mendukung upaya untuk mengurangi ketergantungan impor elpiji dan menjaga ketahanan energi melalui pengembangan diversifikasi bisnis energi. “Kami berkomitmen untuk pengembangan ini, seiring keinginan untuk memajukan daerah terutama di kawasan Sumatera Selatan,” kata Todotua.
Bomba Grup memiliki unit usaha coal, plantation, power plant, dan properti yang fokus di wilayah Sumatera Selatan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ridwan Djamaluddin mengatakan kerja sama ini sangat strategis mengingat Indonesia memiliki cukup banyak potensi batubara berkalori rendah.
“Kami berharap program ini akan menjadi keunggulan kompetitif kita. Dengan gasifikasi batu bara, maka bisa menjadi substitusi impor. Dan kita juga berusaha menarik investasi lebih banyak, sehingga dapat mendatangkan ‘multiplier effect’,” kata Ridwan.
ANTARA
Baca: Sri Mulyani Kembali Masuk ke Daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh Versi Forbes