Tanpa merincikan realisasi muatan, Direktur Operasional PT Pelayaran Tempuran Mas Tbk atau Temas Line, Teddy Arief Setiawan, pun memastikan distribusi kontainer di tiga trayek yang dikelola entitasnya berjalan normal. “Perlintasan domestik tak terganggu,” ucapnya.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Antoni Arif Priyadi, mengatakan lembaganya sedang membenahi berbagai aspek dalam program kargo bersubsidi yang dimulai sejak 2015 lalu itu. Sejak pertama dibuka, jumlah trayek tol laut terus dimekarkan, dari hanya tiga trayek menjadi 26 trayek dengan sekitar 100 pelabuhan singgah.
“Salah satunya soal kepastian penjadwalan kedatangan kapal,” kata dia, kemarin.
Kementerian pun sedang menguji efisiensi sistem hub (pangkal) dan spoke (pengumpan), dan mempercepat digitalisasi. Salah satu layanan daring kargo kapal yang dikembangkan pemerintah adalah Logistics Communication System (LCS), untuk memantau tarif angkutan, pergerakan barang.
Ada pula sistem Informasi Muatan dan Ruang Kapal (IMRK) untuk memantau kapasitas angkut armada di setiap trayek.