Terkait vaksin, Penny mengatakan lembaganya bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), PT Bio Farma (Persero) dan Kementerian Kesehatan telah melakukan inspeksi langsung ke Cina, salah satu negara asal vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan kehalalan vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.
"Alhamdulillah, kalau di aspek mutu itu sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik, ya. Tidak ada efek samping yang kritikal. Dari aspek keamanan sudah baik, sekarang aspek efektifitas, dan khasiat yang kita tunggu," ujar Penny.
Penny menceritakan bahwa pada tahap uji klinis para ilmuwan akan mengambil sampel darah relawan dan dianalisa di laboratorium untuk melihat seberapa besar vaksin itu memberikan peningkatan antibodi pada manusia. Ia menuturkan adanya standar yang harus dicapai agar vaksin itu efektif dan memiliki kemampuan untuk menetralisir virus yang menyerang tubuh manusia.
Lebih jauh Penny memastikan bahwa pemerintah hanya akan memberikan vaksin yang bermutu, berkhasiat dan aman. Untuk itu, dibutuhkan waktu agar pemerintah mendapatkan data yang cukup dan BPOM baru akan mengeluarkan Emergency Use Authorization. "Kami juga tentunya akan menganalisa dengan para expert (ahli) dan dokter-dokter ahlinya," ujarnya.
Baca: Ekonomi Diyakini Pulih, JP Morgan Prediksi IHSG Tembus 6.800 Tahun Depan