TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito memastikan sejumlah produk vaksin Covid-19 seperti Pfizer, Sputnik, dan Astrazeneca akan melalui uji klinis di Indonesia. BPOM telah berkomunikasi dengan produsen vaksin untuk penggunaan produk tersebut sebagai bahan pengujian.
“Sudah ada beberapa vaksin yang mulai komunikasi dengan BPOM. Kami siap mendampingi penelitian sampai hilirisasinya,” kata Penny dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Kamis, 1 November 2020.
Namun, untuk produk vaksin lain seperti Moderna, Penny menyatakan belum ada rencana uji klinis di dalam negeri. Vaksin Moderna adalah anti-virus yang diklaim memiliki efektivitas sampai 94,5 persen untuk melawan corona.
Sebagai persiapan pengujian vaksin Pfizer, Sputnik, dan Astrazeneca, BPOM akan mengeluarkan izin penggunaan bila syarat-syaratnya terpenuhi. Izin penggunaan ini berbeda dengan izin edar.
Penny pun meminta industri farmasi mempersiapkan fasilitas untuk memproduksi vaksin-vaksin yang mungkin lolos uji. “BPOM mendampingi (industri) agar mendapatkan (hasil) yang baik,” ucapnya.
Saat ini, baru ada satu vaksin yang dipastikan masuk ke Indonesia dan akan segera memperoleh izin emergency use of authorization atau EUA, yakni vaksin Sinovac. Sinovac adalah vaksin produksi Sinovac Biotech asal Cina yang bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero).