Dari sisi hilir, Bambang memandang perlu ada dukungan dari para dokter untuk memprioritaskan pemberian obat asli dalam negeri atau obat modern asli Indonesia (omai) ketimbang obat berbahan baku impor. Dia juga berharap omai akan dimasukkan ke daftar obat-obatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan masalah bisnis juga menjadi persoalan utama bagi derasnya laju impor bahan baku obat. Menurut dia, di dalam negeri, industri bahan baku obat dianggap kurang menarik karena cakupan pasarnya relatif sempit.
Di samping itu, super deduction tax atau insentif pajak yang digelontorkan pemerintah belum terlalu mendorong masuknya investasi di sektor industri bahan baku obat. “Kami sudah bicarakan antar-kementerian dan lembaga, Kementerian Koodrinator Bidang Maritim dan Investasi memikirkan bagaimana industri hulu ini bisa didorong,” katanya. Salah satunya upayanya, menurut Muhammad Khayam, ialah merevisi regulasi yang berhubungan dengan penentuan daftar obat terpilih sebagai acuan penulisan resep.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Jokowi Sebut Besarnya Impor Obat dan Alat Kesehatan Boroskan Devisa Negara