Tensi perang dagang yang menyurut diharapkan bisa meningkatkan lalu-lintas perdagangan dunia sehingga pertumbuhan ekonomi global pun terdongkrak. Tak khayal, Indonesia akan merasakan dampak dari sentimen positif itu, seperti cerahnya kembali arus perdagangan ke negara-negara maju.
2. Arus Modal Mengalir ke Negara Berkembang
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai stimulus lebih besar yang diinginkan partai pengusung Biden akan mendorong likuiditas dolar di pasar keuangan global, sehingga mendukung potensi penguatan mata uang negara berkembang dan dampaknya aliran modal asing masuk ke negara berkembang.
“Biden dianggap cenderung lebih baik secara umum dalam menjaga stabilitas pasar keuangan dan mempercepat pemulihan ekonomi global dan di AS dengan jumlah stimulus yang besar itu, beda dengan Biden, Trump penuh ketidakpastian, mungkin itu yang kurang disukai pasar,” ujarnya, dilansir dari Bisnis, Kamis, 5 November 2020.
3. Pasar Keuangan Lebih Moncer
Ekonom sekaligus dosen Perbanas Institute, Piter Abdullah, memberikan gambaran dari sisi lain. Piter mengungkapkan, bila kemenangan di Pilpres AS diraih oleh Biden, pasar keuangan dunia termasuk Indonesia akan lebih moncer. “Ada keyakinan bahwa ketidakpastian dan perang dagang akan berakhir,” tutur Piter.
Dalam kepemimpinannya empat tahun mendatang, Biden diyakini dapat memberikan harapan bagi pasar dan membalikkan arah kebijakan Trump yang selama ini acap menimbulkan gejolak. Dengan demikian, kondisi geopolitik cenderung akan lebih tenang dan situasi perekonomian bisa diprediksi oleh pasar.