TEMPO.CO, Jakarta - Penghitungan suara dalam pemilihan presiden Amerika Serikat masih berlangsung sejak kontes politik itu digelar 3 November 2020. Hingga Jumat dinihari, 6 November 2020 pukul 04.01 WIB, dilansir dari Reuters, calon presiden Joe Biden masih unggul atas petahana Presiden Donald Trump. Biden terpantau mengantongi 253 suara elektoral, sementara Trump 214 suara elektoral.
Keunggulan Biden tersebut membawa sejumlah kalangan untuk menebak-nebak arah kebijakan Abang Sam apabila dipimpin oleh nakhoda baru. Sejumlah ekonom menduga calon presiden dari Partai Demokrat itu akan membawa kebijakan yang jauh berbeda dari presiden saat ini, Trump.
Baca Juga:
Tempo telah mencatat sejumlah prediksi lima ekonom mengenai lansekap ekonomi apabila Amerika Serikat dipimpin oleh Biden. Berikut ini adalah rinciannya.
1. Perang Dagang Mereda
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan, sentimen positif bagi arus perdagangan dunia muncul jika Pilpres benar-benar dimenangkan oleh Joe Biden. Sebab, Joe Biden merupakan antitesis Trump yang ditengarai mampu meredam tensi perang dagang AS-Cina. Perang dagang ini menyebabkan kondisi perdagangan global dalam beberapa tahun terakhir gonjang-ganjing.
“Biden akan memberikan approach yang berbeda dengan Trump. AS tidak lagi frontal, tapi bisa menjalin kerja sama yang dialogis terutama dengan negara yang selama ini menjadi rival besarnya, seperti Cina,” katanya saat dihubungi, Kamis, 5 November 2020.