Hal itu pun turut mempengaruhi kinerja perseroan hingga sembilan bulan pertama tahun ini. Adaro mencatat terdapat penurunan Average Selling Price (ASP) dan volume penjualan, yang masing- masing turun 18 persen dan 9 persen.
Kendati ketidakpastian masih ada, pria yang kerap disapa Boy Thohir itu menjelaskan bahwa model bisnis perseroan yang terintegrasi memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan efisien dan mempertahankan operasi yang solid.
Pada periode kuartal III 2020, volume produksi dan penjualan batu bara masing-masing mencapai 41,10 juta ton dan 40,76 juta ton, setara dengan penurunan 7 persen dan 9 persen secara yoy.
ADRO pun melihat terdapat tanda-tanda rebalancing pasar pada kuartal III 2020 berkat disiplin terhadap suplai, walaupun pemulihan pasar diyakini membutuhkan waktu yang lebih lama.
Selain itu, perseroan akan terus berfokus terhadap operasi dan efisiensi biaya. Hal itu pun tercermin dari penurunan beberapa pos beban sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.
Beban pokok pendapatan ADRO turun 20 persen yoy menjadi US$1,49 miliar, terutama karena penurunan pada nisbah kupas dan pembayaran royalti kepada pemerintah. Tidak hanya itu, biaya kas batu bara per ton (tidak termasuk royalti) turun 17 persen yoy akibat penurunan nisbah kupas maupun harga bahan bakar.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, biaya bahan bakar turun 28 persen, karena harga bahan bakar turun dan konsumsi bahan bakar turun 18 persen seiring menurunnya produksi dan nisbah kupas.
Kemudian, beban usaha sebesar US$ 129 juta, atau turun 23 persen yoy, terutama karena penurunan sebesar 38 persen pada beban penjualan dan pemasaran serta penurunan sebesar 39 persen pada biaya profesional secara yoy.
ADRO akan tetap mengambil sikap waspada terhadap pengeluaran dan mengeksekusi rencana belanja modal dengan hati-hati.
“Kami tetap merasa optimis terhadap fundamental industri di jangka panjang, dan dalam menghadapi tantangan jangka pendek, kami berfokus untuk menjaga kas, memperkuat struktur permodalan dan posisi keuangan, bertahan di jalur yang sudah ada, terus mengeksekusi strategi untuk memastikan kelangsungan bisnis, dan tetap bersumbangsih terhadap pembangunan nasional,” kata Garibaldi.
BISNIS
Baca juga: Adaro Sumbang Rp 2,5 Miliar Produksi Ventilator Buatan UI