Kasubdit Pengembangan Varietas Kementan Andi Muhammad Saleh merinci calon varietas padi protein tinggi mencapai 10,72 persen, yang merupakan usulan dari Konsorsium Padi Nasional dan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi dengan keunggulan daya hasil tinggi (9,71 GKG ton/Ha).
Calon varietas ini melebihi Ciherang, serta memiliki stabilitas hasil tinggi, tahan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) patotipe IV dan VIII dan Blas ras 033 dan 073. Keunggulan lainnya, tahan rebah.
Sementara itu, jagung hibrida yang direkomendasikan adalah calon varietas yang akan diusulkan oleh Balitsereal, PT DuPont Indonesia, PT Makmur Sejahtera Nusantara, PT Syngenta Indonesia, dan PT Premier Seed Indonesia. Sedangkan calon varietas kedelai merupakan usulan dari Balitkabi dan BATAN.
Sejak Januari hingga Oktober 2020, Kementan telah melepas sejumlah 18 varietas padi inbrida, 4 varietas padi hibrida, 1 varietas jagung komposit, 10 jagung hibrida, 4 varietas kedelai, 1 varietas ubi kayu, 1 varietas talas beneng dan 1 varietas Porang.
Baca: Antisipasi Gagal Panen Hadapi La Nina, Kementan Siapkan 7 Strategi