TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso mengatakan entitasnya bakal segera mengembangkan produk mi berbahan dasar sagu sebagai pendamping bahan pokok beras. Bulog telah menggandeng perusahaan swasta untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Kita kenalkan ini ke seluruh Indonesia karena sagu merupakan salah satu potensi komersial Bulog. Bulog selain memperoleh penugasan, juga memiliki unsur untuk komersialnya,” ujar Budi Waseso alias Buwas dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Selasa, 20 Oktober 2020.
Tanpa menyebut nama perusahaan swasta yang dimaksud, Buwas menyatakan akan segera membangun pabrik di 20 wilayah di Indonesia sebagai lokasi pengolahan sagu. Pabrik-pabrik ini juga akan mengelola bahan pokok lainnya, seperti ubi dan singkong.
Buwas mengatakan Indonesia memiliki potensi komoditas sagu yang besar sebagai bahan pokok lokal untuk mendukung ketahanan pangan. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, potensi lahan sagu saat ini mencapai 5,5 juta hektare.
Sayangnya, kata Buwas, dari total lahan itu, baru sekitar 15 persen di antaranya yang sudah dimanfaatkan. Padahal, seumpama komoditas ini dapat dioptimalkan, hasil produksi sagu bukan hanya bisa mencukupi kebutuhan dasar di dalam negeri, melainkan juga punya potensi untuk diekspor.
“Ini bisa diekspor karena dapat diolah macam-macam, bisa tepung, kue, makanan-makanan jadi, sehingga ini potensi jadi industri pangan,” ujarnya.