Kontribusi nilai tambah terhadap PDB juga naik signifikan dari US$ 1,81 miliar menjadi US$ 6,83 miliar.
Potensi peningkatan penerimaan tersebut dapat diperoleh bila produksi 300 ribu ton katoda tembaga diasumsikan dapat diserap seluruhnya di dalam negeri dan kebutuhan domestik tumbuh 10 persen per tahun.
Selain itu, pembangunan smelter berpotensi membuka lapangan kerja baru dan berpotensi menyerap 30 ribu tenaga kerja.
Freeport tengah membangun smelter di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur dengan total kapasitas input sebesar 2 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Nilai investasinya mencapai US$ 3 miliar.
Sampai dengan September 2020, kemajuan pembangunannya baru mencapai 5,86 persen dan ditargetkan beroperasi pada 2023.
April lalu, Freeport Indonesia mengajukan penundaan pembangunan smelter atau fasilitas pengolahan dan pemurnian di Gresik selama 1 tahun kepada Kementerian ESDM. Pada September lalu, Presiden PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menegaskan hingga saat ini pengajuan permintaan relaksasi target waktu penyelesaian pembangunan smelter atau fasilitas pengolahan dan permunian di Gresik, Jawa Timur belum mendapatkan penolakan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
BISNIS
Baca juga: Usul Relaksasi Deadline Smelter, Freeport: Masih Berdiskusi dengan ESDM