TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menegaskan hingga saat ini pengajuan permintaan relaksasi target waktu penyelesaian pembangunan smelter atau fasilitas pengolahan dan permunian di Gresik, Jawa Timur belum mendapatkan penolakan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Tony, PTFI dan Kementerian ESDM masih mendiskusikan permohonan tersebut. "Belum terima surat penolakan. Kami terus berdiskusi dengan Kementerian ESDM dalam hal ini Ditjen Minerba soal jadwal pembangunan smelter," ujar Tony dalam sebuah webinar, Jumat 4 September 2020.
Hingga Juli 2020, realisasi pembangunan smelter katoda tembaga PTFI baru mencapai 5,86 persen. Realisasi itu berada di bawah perencanaan yang seharusnya pembangunan telah mencapai 10,5 persen pada Juli 2020.
Adapun, pembangunan fasilitas precious metal refinery (PMR), yang pembangunannya terpadu dengan smelter katoda tembaga, juga menunjukkan kemajuan yang lambat. Hingga Juli 2020, dari target rencana pengerjaan 14,29 persen, realisasinya baru mencapai 9,79 persen.
Dalam 6 bulan ini, pengerjaan proyek smelter terhenti karena kontraktor EPC dan vendor internasional untuk pembangunan smelter terkendala pembatasan di negara masing-masing karena situasi pandemi Covid-19.