TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rully Setiawan menyebutkan ada kenaikan fasilitas kredit yang belum ditarik debitur atau undisbursed loan menjadi senilai Rp 176,8 triliun pada Agustus 2020. Angka itu naik 3,4 persen dari posisi yang sama tahun lalu. Lebih lanjut, undisbursed loan tersebut banyak terjadi pada pembiayaan di segmen wholesale.
Kredit yang belum ditarik ini, kata Rully, kebanyakan berasal dari pembiayaan yang jangka panjang dan bersifat kredit modal kerja. Pencairan kredit modal kerja mengikuti perkembangan proyek yang dibiayai.
"Di samping itu, undisbursed loan juga terjadi sebagai dampak dari korporasi yang masih cenderung wait and see atau menunggu naiknya permintaan konsumsi masyarakat," ujar Rully, Rabu, 14 Oktober 2020.
Senior Faculty LPPI Mochammad Amin Nurdin mengatakan peningkatan undisbursed loan tersebut menjadi salah satu penyebab rendahnya penyaluran kredit perbankan di tengah pandemi. Bahkan, undisbursed loan diproyeksi kemungkinan akan terus berlanjut karena debitur mempertimbangkan risiko pandemi terhadap kelangsungan usaha.