Dalam wawancara khusus dengan Tempo, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartyanto mengatakan entitasnya masih berjuang membenahi keuangan. Perusahaan bisa untung hingga Rp 2 triliun pada 2019, dari total pendapatan kasar Rp 22,6 triliun. Bisnis KAI mulai terganggu saat rasio pendapatan Rp 23 miliar per hari anjlok hingga hanya Rp 400 juta per hari, atau turun 93 persen.
“Turun begitu ada imbauan kerja dari rumah,” ujar dia. “Pada akhir Maret pun operasional kami tersisa sekitar 10 persen,”
Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Aditya Dwi Laksana, menilai laju permintaan kereta jarak jauh bakal sulit didongkrak selama penumpang dibebani kewajiban tes kesehatan.
Menurut dia, pemerintah bisa mempertimbangkan penghapusan aturan itu mengingat operator kereta sudah menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, mulai dari anjuran penggunaan pakaian lengan panjang, penggunaan pelindung wajah, hingga isolasi penumpang yang sakit.
“Kalau tidak demand tak akan pulih,” katanya.
Baca juga: Ini Daftar 21 Stasiun Kereta yang Melayani Rapid Test Seharga Rp 85 Ribu
FRANSISCA CHRISTY ROSANA | YUSUF MANURUNG | YOHANES PASKALIS