TEMPO.CO, Jakarta - Sally Kang Eun Jung, 36 tahun, mengaku tak bisa kembali ke negara asalnya, Korea Selatan, karena tak punya uang. Satu-satunya harapan dia, PT Asuransi Jiwasraya bisa melunasi dananya yang telah dinvestasikan sejak Februari dua tua tahun silam.
"Saya mau pulang ke Korea enggak bisa karena enggak ada uang. Uang masih di Jiwasraya," kata Sally, kepada Tempo di depan gedung Bank KEB Hana Indonesia di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Jalan Gatot Subroto pada Jumat, 11 September 2020.
Kesulitan lain datang dari suami Sally. Menurut perempuan beranak dua ini, kesulitan menjalani hidup ini mulai terasa setelah suaminya berhenti bekerja di sebuah perusahaan, yang berkantor di Gandaria City, Jakarta Selatan, Menurut dia, perusahaan itu sementara tidak beroperasi lantaran pandemi Covid-19. "Dia berhenti karena perusahaan lagi tutup," kata Sally, yang enggan menyebut nama perusahaan yang mempekerjakan suaminya.
Sally kemarin mendatangi Bank KEB Hana di kawasan Semanggi, yang berseberangan dengan kantor Kepolisian Daerah Metro Jaya itu. Menuntut pihak bank bertanggung jawab atas produk JS Saving Plan. Sebab, JS Saving Plan adalah produk asuransi yang ditawarkan Jiwasraya melalui Bank KEB Hana dan enam bank lainnya.
Sejumlah narasumber yang ditemui Tempo mengaku, ketika ditawarkan berinvestasi ke perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia ini, mereka diyakinkan bahwa deposito akan berjalan satu tahun tanpa pemotongan pajak. Selain itu, uang yang didepositokan dijamin bakal aman dan tidak bermasalah.