Akhir pada 2019, Otong mengatakan, manajemen baru mulai melakukan program transformasi pada lingkup bisnis, keuangan, sumber daya manusia (SDM) dan proses bisnis serta tata kelola perusahaan. Perusahaan juga melakukan restrukturisasi utang dan optimalisasi aset.
Hal ini didukung dengan masuknya PT INTI ke dalam klaster industri telekomunikasi sehingga perusahaan memiliki arah dan fokus bisnis yang lebih jelas dengan lebih memfokuskan pelanggan Telkom Group.
Otong mengungkapkan, kinerja perusahaan pada Januari hingga Agustus 2020 berada dalam kondisi yang mulai membaik. Hal ini ditunjukkan dengan posisi pertumbuhan pendapatan, EBITDA dan net income tumbuh secara signifikan. Namun cash flow operation masih negatif karena menanggung utang masa lalu yang cukup besar.
Solusi yang tengah dijalankan manajemen saat ini dalam upaya penyehatan perusahaan dilakukan melalui transformasi bisnis dengan memperbesar pola business to business (B2B) dengan Telkom Group.
"Transformasi keuangan dengan melakukan restrukturisasi atas utang PT INTI (Persero) dan perolehan dana talangan dari berbagai sumber dengan tetap berpedoman pada kaidah tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG)," ujar Otong.
Baca: PT INTI Tak Bayar Gaji Karyawan 7 Bulan, Erick Thohir Ambil Langkah Mitigasi Ini