TEMPO.CO, Jakarta - Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB DKI Jakarta yang kembali diterapkan direspons negatif oleh pasar saham. Hal ini terlihat dari kinerja indeks harga saham atau IHSG pada awal perdagangan hari ini anjlok hingga 4,2 persen ke level 4.933.
Dalam publikasi hariannya, RHB Sekuritas memperkirakan sejumlah sektor bakal terpukul akibat pemberlakuan PSBB total tersebut. Beberapa sektor yang dimaksud adalah ritel, transportasi, rumah sakit, mal, jalan tol dan konstruksi.
Analis RHB Sekuritas, termasuk Andrey Wijaya, Michael Setjoadi, dan Andre Benas, menjelaskan, PSBB total di DKI Jakarta merupakan langkah rasional dari pemerintah mengingat laju kasus positif harian Covid-19 DKI Jakarta terus meningkat tajam. Namun begitu, hal ini akan berdampak buruk bagi perekonomian lokal.
"Terutama untuk aktivitas ritel, transportasi, rumah sakit, mal, jalan tol, dan konstruksi,” tulis RHB Sekuritas seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 10 September 2020.
Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB total mulai 14 September 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyebutkan bahwa aktivitas perkantoran kembali dibatasi, seluruh tempat hiburan akan ditutup, dan kegiatan belajar berlangsung dari rumah. Sementara tempat usaha restoran dibolehkan untuk tetap beroperasi, tetapi tidak boleh makan di lokasi.