Lebih jauh RHB Sekuritas memaparkan PSBB total akan memukul sejumlah sektor usaha di antaranya karena pergerakan manusia dan transportasi di wilayah Jabodetabek selama ini menyumbang mayoritas atau sekitar 70-80 persen dari pendapatan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dan PT Blue Bird Tbk. (BIRD).
Lalu lintas jalan tol juga diprediksi terpengaruh karena mobilitas orang yang lebih lambat di Jakarta. Khususnya, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta (Cawang-Tomang-Pluit) yang menyumbang sekitar 9 persen dari pendapatan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR).
PSBB juga diperkirakan akan memperlambat aktivitas konstruksi di Jakarta karena protokol kesehatan yang lebih ketat. Penerpan PSBB yang ketat mungkin berdampak negatif bagi operator mal. Padahal, mal baru saja mendapatkan daya tarik setelah diterapkannya pelonggaran PSBB dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, terkait sektor properti, RHB Sekuritas menilai PSBB total tidak akan berdampak material karena penjualan pemasaran sangat rendah dan baru mulai meningkat. Oleh karena itu, RHB Sekuritas cenderung memilih saham properti yang memiliki portofolio kawasan industri dibandingkan dengan yang berfokus terhadap bisnis pendapatan berulang, seperti mal, dan pembangunan.
Sejumlah sektor yang dinilai lebih defensif, menurut RHB Sekuritas, juga masih layak dipertahankan. “Di sisi lain, kami saat ini lebih memilih sektor defensif seperti telekomunikasi, kebutuhan pokok, eksportir CPO, dan tambang logam,” tulis RHB Sekuritas.
BISNIS
Baca: Laba Bersih Ramayana Jeblok 99,1 Persen jadi Rp 5,36 Miliar di Semesteri I 2020