TEMPO.CO, Jakarta - Menghadapi tantangan dan dinamika perekonomian saat ini, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia(ISEI), menyampaikan tiga strategi utama untuk berkontribusi nyata bagi perekonomian. Pertama, yaitu penguatan peran ISEI dalam perumusan kebijakan ekonomi. Kedua, penguatan peran ISEI untuk meningkatkan kualitas akademis dan riset di perguruan tinggi.
"Serta penguatan kerja sama ISEI dengan lembaga profesional lain di tingkat daerah, nasional dan internasional," kata Ketua Umum ISEI yang juga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Agustus 2020.
Selama dua tahun berjalannya transformasi ISEI, secara garis besar terdapat beberapa milestone yang telah dicapai, yaitu pengesahan AD/ART yang baru, yang lebih terstruktur, terpadu, dan forward looking serta dapat mengakomodir lingkungan strategis dan tantangan ke depan, termasuk penguatan peran ISEI, baik Pusat dan daerah. Kedua, Kajian Kebijakan Publik (KKP) sebagai sumbangsih pemikiran ISEI untuk mendukung ekonomi Indonesia.
Ketiga, Jurnal Ekonomi ISEI (JEI), berisi kumpulan jurnal yang ditulis oleh anggota ISEI. Dan keempat, kerja sama dengan lembaga prominent, antara lain seperti ADB, Islamic Development Bank, IMF, WB, OECD, dan FAEA dalam bentuk kolaborasi kegiatan seminar/workshop/diskusi.
Kelima, pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri Masyarakat untuk rumpun, pohon, dan/atau cabang Ilmu Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA), serta Kartu Keanggotaan secara virtual.