Adanya oversubscription pada PUT V ini, menurut Rivan, menunjukkan minat yang
tinggi dari pemegang saham. “PUT V ini juga menjadi sejarah baru buat Bukopin. Minat pemegang saham publik sangat luar biasa, mencapai 24 persen dari total porsi saham publik berhasil ditransaksikan di PUT V."
Bukopin melanjutkan Aksi Korporasi melalui Penambahan Modal Tanpa Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sesuai dengan Keterbukaan Informasi yang telah
dipublikasikan pada 14 Juli 2020. Sesuai komitmen KB akan menyetorkan tambahan modal baru melalui skema tersebut untuk memperkuat permodalan Bank Bukopin.
Sesuai rencana, kata dia, Bukopin akan meminta persetujuan kepada pemegang saham melalui RUPS Luar Biasa yang rencananya akan dilaksanakan pada 25 Agustus 2020 mendatang. Saat ini dalam proses finalisasi dengan regulator.
Rivan menyebutkan langkah itu merupakan bentuk komitmen KB Kookmin Bank untuk memperkuat fundamental Bank Bukopin agar dapat berkembang lebih baik ke depannya. Manajemen dan stakeholder Bank Bukopin, kata dia, menaruh harapan besar dengan bertambahnya porsi kepemilikan KB Kookmin Bank.
Dia berharap kolaborasi antara KB Kookmin Bank dan Bank Bukopin yang memiliki segmen bisnis serupa di segmen ritel, dapat memperkuat posisi Bukopin di pasar ritel dengan pertumbuhan yang berkesinambungan.
Kookmin Bank, menurut Rivan, memiliki karakteristik bisnis yang serupa dengan Bank Bukopin yaitu fokus di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta segmen Konsumer. "Adapun 57 persen dari portofolio kredit Bank Bukopin berada di segmen UMKM, dan KB berkomitmen mengembangkan segmen ritel ini,” ujar Rivan.
Rivan berharap masyarakat dapat meningkatkan partisipasi mendukung Bukopin dan KB Kookmin Bank di masa mendatang. "Karena pengembangan sektor ritel juga akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia, yang sekitar sepertiganya bergantung pada sektor konsumsi domestik."