Oleh karenanya, penguatan harga emas saat ini disebabkan oleh kepastian pemerintah Amerika Serikat dalam pemberian stimulus kepada masyarakatnya.
Ibrahim mengingatkan, ketika stimulus di Amerika sudah digelontorkan kemungkinan besar harga emas akan terkoreksi lagi.
Karena itu, para investor jangan gegabah untuk membeli emas di saat seperti ini. Tunggulah hingga tren kenaikan harga emas sampai di puncaknya. Pada periode setelah itu, harga emas akan berangsur normal.
"Saat ini jangan beli dulu, investor wait and see dulu. Sampai kapan? Kita tunggu saat level rendah ke sekitar US$ 1.800, nah, ini kemungkinan bakal balik lagi, kalau sudah baru beli lagi," tuturnya.
Adapun Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan tren penguatan harga emas masih belum akan hilang dalam waktu dekat seiring dengan faktor pendukungnya yang juga masih akan bertahan di pasar dalam jangka menengah.
“Tren penguatan masih belum akan hilang, kecuali vaksin ditemukan, mungkin tren harga emas baru akan berbalik ke bawah,” ujar Ariston kepada Bisnis, Senin (22/7/2020).
EKO WAHYUDI l BISNIS