Sri Mulyani mengatakan, kebijakan fiskal tahun 2021 mengangkat tema 'Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi'. Tema tersebut selaras dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021 yaitu 'Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial'. Pemilihan tema tersebut berkaitan dengan kondisi Indonesia yang menghadapi tantangan setelah mewabahnya virus Corona alias Covid-19 pada tahun ini.
Berkaitan dengan tema tersebut, fokus pembangunan Indonesia tahun depan adalah pada pemulihan industri, pariwisata, dan investasi, reformasi sistem kesehatan nasional dan jaring pengaman sosial serta reformasi sistem ketahanan bencana. "Fokus pembangunan ini diharapkan mampu menghidupkan kembali mesin ekonomi nasional yang sedang berada dalam momentum pertumbuhan," ujar Sri Mulyani.
Tahun ini, kata Sri Mulyani, situasi pandemi dan ketidakpastian yang tinggi mengharuskan pemerintah untuk mempersiapkan beberapa skenario perkembangan ekonomi ke depan. Pertumbuhan ekonomi Tanah Air pada kuartal I 2020 hanya sebesar 2,97 persen atau menunjukkan telah terjadi koreksi yang cukup tajam.
"Hal ini mengindikasikan tekanan lebih berat akan dialami sepanjang tahun 2020, yang artinya pertumbuhan ekonomi terancam bergerak dari skenario berat sebesar 2,3 persen menuju skenario sangat berat yaitu kontraksi -0,4 persen," tutur dia.