TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan kepada Komisi IV DPR-RI terkait kendala kebijakan impor daging kerbau asal India karena penerapan kebijakan lockdown atau karantina wilayah di negara tersebut.
"Daging ini sebenarnya ini penugasan khusus ada di Bulog, tetapi locked di India ketika terjadi lockdown di sana. Oleh karena itu karena itu jadi masalah," kata Syahrul saat rapat virtual bersama Komisi IV DPR RI, Kamis 16 April 2020.
Dengan begitu, dia berharap stok daging pada Lebaran bisa dipenuhi dari suplai dalam negeri. Walaupun ia tak yakin kemampuan dalam negeri dapat memenuhi permintaan yang biasanya akan meningkatkan pada hari raya nanti.
Kemudian Syahrul pun mengusulkan ketika rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi guna memberikan kelonggaran kepada BUMN lain seperti PT Berdikari dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk mengimpor daging.
Dia mengatakan, kedua perseroan tersebut akan mengimpor daging namun tak berasal dari India. "Oleh karena itu sambil menunggu impor memenuhi daging berbagai upaya memenuhi pasar itu juga kita lakukan melalui sapi-sapi yang kita miliki di dalam negeri yang ada," ucapnya.
Sebelumnya Ketua Komisi IV DPR-RI Sudin mengatakan tak heran dengan kebijakan pemerintah terkendala untuk mengimpor daging kerbau dari India macet. Ia mengaku telah berulang kali mengingatkan untuk tak melakukan impor daging kerbau dari negara tersebut karena belum terbebas dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ia juga mengkritik Kementerian Pertanian yang memberikan izin secara serampangan yang tak sesuai aturan kepada perternak besar. Dia mengatakan, banyak perusahaan besar yang memproduksi daging dan menjualnya langsung ke pasar dengan harga retail.