TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economy (Core), Piter Abdullah mengatakan, pandemi Virus Corona yang tak kunjung reda bakal berdampak signifikan bagi perekonomian. Pada akhirnya, pukulan pada perekonomian ini bisa berujung kepada kenaikan angka kemiskinan di Tanah Air.
Menurut prediksi Core, wabah corona itu akan menggerus pertumbuhan ekonomi Indonesia ke kisaran 4-4,5 persen saja. "Pertumbuhan yang rendah akan meningkatkan kembali angka kemiskinan," ujar dia kepada Tempo, Kamis, 19 Maret 2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, secara total, penduduk miskin di Indonesia mencapai 24,7 juta jiwa per September 2019. Angka ini merepresentasikan 9,22 persen dari total penduduk di Indonesia.
Kendati memprediksi adanya kenaikan angka kemiskinan, Piter belum bisa memproyeksikan secara rinci imbas dari pandemi itu. Ia mengatakan, pandemi Corona membuat perekonomian cenderung lesu. Hal tersebut bisa dilihat dari penurunan angka produksi, ekspor, investasi, hingga konsumsi. Artinya, aktivitas perekonomian cenderung melambat. "Semua turun karena banyak orang kehilangan pekerjaan, pendapatan pun berkurang."